Senin, 21 September 2015

Cara Setting Jaringan LAN di Windows 7



Cara Setting Jaringan LAN di Windows 7

Baiklah, langsung ke pokok pembahasan aja. Untuk membuat jaringan LAN ( Lokal Area Network ) minimal siapkan dua PC atau laptop. Setelah semua komputer sudah tersambung dengan switch / hub seperti yang sudah dijelaskan bagaimana Cara Konfigurasi Jaringan LAN lakukan langkah-langkah seperti berikut.


1. Klik lambang signal di kanan bawah >> Open Network and Sharing Center.


2. Kemudian akan muncul  tampilan seperti gambar dibawah ini :


kalau gambar seperti diatas sudah muncul, langkah selanjutnya adalah anda click change adafter settings seperti gambar yang sudah saya lingkari diatas.

3. Setelahdi click. perhatikan gambar dibawah ini :
Setelah gambar diatas muncul, klik kanan pada Local area connection lalu pilih properties.

4. Selanjutnya akan muncul sebuah gambar seperti gambar dibawah ini  :

Setelah gambar sepereti diatas muncul, anda pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) klik dua kali ( double klik ) atau pergi ke properties.

5. Setelah itu, setting IP nya untuk komputer 1 seperti gambar dibawah ini jangan lupa disave


Lalu, untuk komputer ke 2 nya, anda settingkan seperti gambar dibawah ini jangan lupa disave


Nah, setelah anda mensetting kan IP nya, coba anda ping kan ke salah satu komputer yang tadi. Ping bisa lewat CMD. Pergi ke icon Start >> All program >> Accessories >> Command prompt
Contoh : C:\Ussers\Supervisor\ PING 192.168.1.1  lalu tekan Enter


Jika sudah terhubung akan tampil seperti ini


Oh ya, untuk komputernya lebih dari 2, maka tinggal diteruskan saja ya IP nya. dan jangan lupa, sebelum mensetting jaringan ini, anda pasangkan dulu kabel jaringannya.

Senin, 14 September 2015

Topologi Jaringan Wifi


Wifi punya 2 jenis topology utama, yaitu infrastruktur dan adhoc. Adhoc memungkinkan sebuah jaringan wifi untuk berfungsi tanpa harus ada router wireless ataupun access point. Mode Adhoc adalah sebuah metode yang memungkinkan piranti wireless yang berada di jangkauan sinyal untuk berkomunikasi secara peer to peer tanpa melibatkan access point.

Tiap adaptor wireless diset terlebih dahulu ke mode Adhoc dan bukannya di mode infrastruktur. Semua adaptor wireless harus di set menggunakan satu nama SSID dan chanel yang sama. Jaringan Ad hoc ini dapat digunakan untuk sekelompok piranti yang berdekatan posisinya namun ketika piranti yang tergabung ke AdHoc ini bertamabah maka performa akan berkurang kemudian jaringan AdHoc tidak bisa bridge ke Jaringan Berkabel atau jaringan Internet, tanpa menginstall gateway tertentu.
logo wifi
Dengan adanya metode AdHoc maka kita tidak perlu memerlukan router atau access point kemudian seseorang bisa membuat jaringan ad-hoc tanpa harus ada satu lokasi utama sebagai sentral. Desain jaringan ini sangat fleksibel sehingga sulit untuk diamankan diabandingkan jaringan yang punya komponen utama seperti router atau access point. Wifi ad-hoc mendukung 11 Mbps, sementara jaringan wifi lainnya bisa mendukung sampai 54 Mbps Standart wifi termasuk 802.11 g mensyaratkan bahwa mode ad-hoc hanya mendukung maksimal 11 Mbps, piranti yang mendukung 54 Mbps atau lebih tinggi di mode infrastruktur tidak akan bisa dimanfaatkan secara maksimal di mode ad-hoc. 

WiFi ad-hoc memiliki keamanan yang sangat minim dibandingkan koneksi lain sehingga para pengganggu seperti cracker dengan mudah bisa tergabung ke koneksi ad-hoc jika dalam jangkauan sinyal. 
Indikator kekuatan sebuah sinyal yang bisa diakses ketika menghubungkan diri ke mode infrastruktur tidak bisa di access di mode ad-hoc maka ketika kita mencoba untuk memposisikan ulang untuk memperoleh sinyal yang lebih baik akan sedikit sulit. 

Setiap Node/Komputer yang terdapat pada jaringan ad-hoc berperan sebagai pengirim dan penerima data dan juga punya fungsi yang sama seperti layaknya sebuah router oleh karena itu dperlukan routing protocol dalam jaringan ad-hoc untuk dapat menunjang proses mengirim dan menrima antar node. Jaringan ad-hoc memiliki beberapa karakteristik diantaranya : 
Limited resources : Jaringan ad-hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori 

Multiple wireless link : Setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat memiliki beberapa interfaces yang terhubung ke node lainnya 
Dynamic topology : Sifat node yang mobile, sehingga topologi jaringanya dapat berubah secara random/acak oleh sebab itu routing protocol mempunyai masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan wired dengan node yang tetap. 

Infrastruktur 


Di mode infrastruktur kita membutuhkan access point (AP) Wireless. Untuk dapat teragbung ke sebuah WLAN maka AP dan piranti client wireless lain terlebih dahulu dikonfigurasi untuk mendapatkan SSID yang sama. AP bisa dihubungkan ke jaringan berkabel agar client dapat mengakses service yang terdapat dalam jaringan. Jika ingin menambah jangkauan infrastruktur maka AP tambahan bisa ditambahkan. Mode infrastruktur memiliki banyak kelebihan dibandingkan di mode ad-hoc dari kecepatan, jangkauan dan kecepatan yang lebih kencang namun untuk membuat jaringan wifi dengan topologi infrstruktur membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena kita harus mengeluarkan biaya untuk membeli Access Point. 

Kemanan wireless untuk rumah dan bisnis kecil sangat diperhatikan, jaringan wireless yang tidak terjaga dapat di curi koneksi internetnnya tanpa sepengetahuan pemilik jaringan karena media tranmisi radio yang merupakan media tranmisi tidak bisa dibatasi maka hal tersebut bisa terjadi. Untuk itu sebuah kemanan di jaringan wireless perlu diperhatikan 

WEP & WPA 

Wireless Enkription Protocol atau WEP bisa mengenkripsi lalu lintas jaringan secara matematis sehingga bisa membantu keamanan data. WEP masih memiliki kelemahan dan munculah versi barunya yaitu WPA. WPA Wifi Protected access (WPA) dapat mengenkripsi sebuah data dan hanya penerima saja yang dapat membaca data tersebut. 

CARA SETTING ACCESS POINT ( TP - LINK )



TP-LINK

Bagi sobat blogger mungkin sudah sebagian tau tentang Access Point (AP), apa lagi yang dirumahnya ada akses hotspot gratis, kita bisa akses hotsop tersebut dengan mudah melalui Notebook/Laptop atau mungkin di handphone yang memiliki device wifi, trus bagaimana jika kita mau access melalui PC ???
jangan Galau ??? walaupun kita akses menggunakan PC kita masih bisa menikmati HOTSPOT gratis tersebut dengan device tambahan yaitu Access Point.
Nah, oleh karena itu pada posting kali ini akan dijelaskan bagaimana setting AP sebagai Penerima atau Client. Disini saya menggunakan AP TP-LINK Model No. TL-WA701N / TL-WA701ND, dan Berikut ini adalah langkah-langkahnya :

  • Pertama seting dulu alamat IP komputer kita,sesuaikan dengan alamat IP pada Access Point milik kita. ( biasanya alamat ip tersebut terletak di bawah AP )
  • Setelah setting alamat IP, lagkah selanjutnya yaitu membuka browser ( Internet Exploler,Mozilla Firefox,dll )
  • Masukan IP tersebut pada address browser
  • Setelah itu kamu diminta memasukan User Name, dan Passwordnya !!
    ( User name, dan passwordnya biasanya terletak sama dengan alamat ip )
  • Setelah itu kamu akan masuk ke tampilan system AP
  • Setelah itu masuk ke menu Wirelss-->Wireless Setting
  • Ganti Operation Mode menjadi "Client"
  • Masukan SSID ( nama Hotspot ) tersebut
  • Ganti Region dengan Indonesia
  • Channel Width boleh diganti ataupun tidak
  • Kik survey untuk melihat hotspot yang tersedia
  • pilih nama hotspot dan klik "Connect"
  • Simpan ( save ) seting yang telah kita buat tersebut
  • Lalu Reboot AP kamu
Nah, akhirnya selesai deh,,, sekarang AP kamu sudah bisa jadi penerima sinyal hotspot,
Eittzz.. jangan buru-buru dulu, kamu bisa connect internet jika IP nya disetting Automatic ( DHCP )
Nah Jika IP Hotspotnya tidak DHCP maka kamu harus seting secara manual, yakni :

  • Klik Start-->Control Panel-->Network Connection-->Local Area Network
  • Pilih Proprties
  • Lalu Pilih Internet Protocol (TCP/IP)
  • Lalu Masukan alamat IPnya
  • Klik OK
  •  
  • ACCESS POINT D-LINK

    Assalamu’alaikum Wr, Wb, Salam Sejahtera buat semua pembaca setia
    Salah seorang teman saya bertanya “ko saya punya modem D-Link 2640 B sering Disconnect ya?
    nah mungkin info berikut bisa membantu sobat mengatasi masalah sering Disconnect nya modem wireless D-Link 2640 B sobat…

    saya akan coba jelaskan step by step nya.
    1. langkah pertama, coba sobat ketikkan 192.168.1.1 di browser sobat untuk masuk kedalam webUI / software bawaan D-Link 2640 B nya.
    2. setelah itu sobat akan masuk kedalam form log in nya. seperti ini :
    3. langkah berikutnya sobat cek terlebih dahulu STATUS System Infonya apakah Firmware version DSL 2640 b nya sudah versi 1.00 ? seperti ini :
    status Setting Modem D Link 2640 B


     
    4. bila langkah diatas telah sobat lakukan, maka sobat hanya perlusetting ulang modem wireless nya, sobat bisa meminta teman yang ahli atau bisa langsung ke pihak provider langganan sobat, misal kalauspeedy sobat bisa langsung telf ke operator speedy atau bisa juga sobat lakukan sendiri, caranya :
    5. setelah sobat masuk ke webUI DSL-2640 B nya masuk ke setup wizard nya,
    setup Setting Modem D Link 2640 B
    6. klik settup wizard. maka akan muncul tampilan seperti ini :
    setup1 Setting Modem D Link 2640 B
    7. klik aja next, sehingga akan muncul tampilan untuk log on lagi: sobat masuk aja, pakai user admin beserta password nya :
    8. trus kembali ke setup wizard sehingga muncul lagi layar no 1 dan no 2 untuk konfirmasi,
    klik next, sehingga tampilannya menjadi :
    password Setting Modem D Link 2640 B
    9. bila sobat ingin merubah passwordnya maka tinggal sobat masukkan password yang di inginkan sobat, tapi bila tetap memakai user admin dengan passwordnya juga admin, skip aja.
    muncul tampilan pengaturan waktu, kaya gini :
    set+time1 Setting Modem D Link 2640 B
    10. klik next bila sudah sobat setting  waktu nya :
    terus muncul tampilan Setup Internet Connection nya, seperti ini :
    (setting  ini harus benar, kalau salah tetep ga bakal bisa konek ke internet), jadi hati-hati ya 
    setup+connection Setting Modem D Link 2640 B
    keterangan : pilih provider sesuai yang digunakan sobat, misal telkom. VPI dan VCI setiap daerah berbeda, jadi lebih baik tanya langsung ke provider nya. kalau untuk daerah bogor biasanya pilih yang 0/35.
    11. isi username dan password yang diberikan provider sobat. setelah itu next aja.
    muncul tampilan configure wireless nya, seperti ini :
    final Setting Modem D Link 2640 B
    12. centang Enable your wireless network nya, supaya dapat menggunakan sinyal wireless nya, atau bahasa kerennya sih jadi HOT SPOT. hehehe
    13. untuk Security level nya sobat pilih WPA-PSK saja, supaya lebih mudah.
    ketikkan password untuk sistem wireless sobat, jadi ga semua orang bisa menggunakan HOT SPOT sesukanya.
    14. nah, tampilan terakhir adalah informasi tentang apa yang sudah sobat isi dari awal.
    kaya gini:
      
    configure Setting Modem D Link 2640 B
    15. Restart deh modem  DSL-2640B sobat.

Pengertian Dan Fungsi Acces Point

Acces Point (Pengertian dan Fungsi)

Pengertian Dan Fungsi Acces Point
Pengertian Access Point
  • Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.
  • Access point adalah adalah perangkat, seperti router nirkabel / wireless, yang memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan.
  • Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.
  • Access Point adalah perangkat yang digunakan untuk membuat koneksi wireless pada sebuah jaringan.
Fungsi Access Point
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.
Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,
Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Alat Pemancar Wi-fi

Pemancar Wi–Fi - Salah satu dari AirPort Extreme Base Station, AirPort Express, atau Time Capsule.
Memperluas jaringan nirkabel - Gunakan beberapa pemancar Wi-Fi secara nirkabel untuk memperluas rentang jaringan AirPort di area fisik yang lebih luas, jika rentang pemancar tunggal tidak cukup.
Jaringan pemancar multi Wi-Fi - Jaringan yang menggunakan lebih dari satu pemancar Wi-Fi untuk memperluas rentang jaringan, atau untuk memperluas fitur-fitur, seperti akses internet, streaming musik, pencetakan, penyimpanan, dsb. Pemancar Wi-Fi dapat tersambung bersama-sama melalui Ethernet atau secara nirkabel.
Klien Wi-Fi - Klien Wi-Fi adalah perangkat apa pun yang menggunakan Wi-Fi (akses ke internet, pencetakan, penyimpanan, atau streaming musik). Contoh klien meliputi komputer, iPad, iPhone, konsol game, perekam video digital, dan/atau perangkat Wi-Fi lain.
Pemancar utama - Pemancar ini adalah pemancar khusus yang menyambung ke modem dan memiliki alamat gateway ke internet. Hal ini biasa untuk pemancar Wi-Fi utama untuk menyediakan layanan DHCP jaringan Wi-Fi.
Pemancar Wi-Fi yang diperluas - Pemancar Wi-Fi apa pun yang tersambung ke pemancar Wi-Fi utama untuk memperluas rentang jaringan. Kecuali ditunjukkan sebaliknya, pemancar Wi-Fi yang diperluas harus diatur untuk menggunakan mode jembatan.
Hasil - Jumlah data yang dikirim atau diterima tiap detik, diukur dalam megabit per detik (Mbps).

Memilih antara pemancar Wi-Fi tunggal versus beberapa pemancar Wi-Fi

Sebelum Anda menambahkan pemancar Wi-Fi tambahan ke jaringan Anda, Anda harus mempertimbangkan apakah Anda benar-benar memerlukannya.
Menambahkan pemancar Wi-Fi jika tidak diperlukan dapat mengurangi hasil Wi-Fi karena jaringan Wi-Fi harus mengelola kelebihan data. Konfigurasi jaringan juga menjadi lebih kompleks. Hasil jaringan yang diperluas secara nirkabel dapat dikurangi hingga kurang dari 60 persen dari perangkat tunggal tersebut. Aturan umumnya adalah untuk tetap membuat jaringan Wi-Fi sesederhana mungkin. Anda dapat mencapainya dengan menggunakan pemancar Wi-Fi dalam jumlah minimum yang diperlukan untuk melayani area jaringan fisik dan dengan menggunakan Ethernet jika memungkinkan.

Memperluas rentang jaringan Wi-Fi Anda dengan menyambungkan pemancar Wi-Fi menggunakan Ethernet adalah opsi terbaik, dan akan memberikan hasil terbaik. Ethernet menawarkan laju hingga satu gigabit, yang lebih cepat dibandingkan nirkabel (untuk nirkabel, laju maksimum adalah 450 Mbps pada 802.11n @ 5 GHz). Ethernet juga tahan terhadap gangguan frekuensi radio dan lebih mudah untuk memecahkan masalah. Selain itu, karena hampir tidak adanya pengelolaan kelebihan data di Ethernet, semakin banyak data yang akan dipindahkan dari satu titik ke titik lain pada rentang waktu yang sama.

Oleh karena itu, di beberapa lingkungan, pemancar Wi-Fi tunggal tidak memenuhi persyaratan Anda, menggunakan beberapa pemancar Wi-Fi dapat meningkatkan rentang dan hasil jaringan di area yang lebih jauh dari pemancar Wi-Fi utama. Pertimbangkan bahwa semakin jauh Anda, atau semakin banyak halangan antara perangkat klien Wi-Fi dan pemancar Wi-Fi Anda (seperti ubin kamar mandi yang sinyalnya harus berupaya menembusnya), semakin lemah kekuatan sinyal radio dan mengurangi hasil.

Asumsikan bahwa pemancar tunggal tidak memenuhi persyaratan Anda, Anda harus memahami metode yang berbeda-beda yang dapat Anda gunakan untuk memperluas rentang jaringan Wi-Fi Anda, dan pilih metode mana yang terbaik untuk Anda.

Beberapa jenis jaringan pemancar Wi-Fi

Pelajari mengenai tipe jaringan dan cara memilih di antaranya.

Jika Anda harus memperluas rentang jaringan nirkabel Anda, metode mana yang sebaiknya Anda gunakan?

untuk pemancar Wi-Fi 802.11a/b/g/n:
  • Jaringan Roaming (Direkomendasikan)
  • Jaringan yang Diperluas Secara Nirkabel
Untuk pemancar Wi-Fi 802.11g:
  • Jaringan Roaming (Direkomendasikan)
  • WDS
Metode-metode ini akan dijelaskan di bawah. Di bagian bawah artikel ini adalah tautan untuk tiap artikel yang menjelaskan pengaturan dan konfigurasi untuk tiap metode. Pemancar Wi-Fi akan menyediakan koneksi internet dengan komputer klien secara nirkabel atau melalui koneksi Ethernet jika komputer klien tersambung ke pemancar melalui Ethernet.

Jaringan Roaming (pemancar Wi-Fi yang tersambung ke Ethernet)

Untuk pemancar Wi-Fi 802.11n, membuat jaringan roaming bukan pilihan terbaik. Ini akan menyediakan hasil terbaik antara pemancar dan perangkat Wi-Fi Anda.

Pengaturan ini mengharuskan pemancar Wi-Fi Anda tersambung melalui Ethernet.

Pemancar utama menyediakan Layanan DHCP, sedangkan pemancar yang diperluas akan dikonfigurasi untuk menggunakan mode jembatan.
Semua pemancar Wi-Fi dalam jaringan roaming harus menggunakan kata sandi, tipe keamanan (Terbuka/WEP/WPA), dan nama jaringan (SSID) yang sama.
Anda dapat menambahkan beberapa pemancar Wi-Fi yang diperluas untuk memperluas jaringan roaming.
Anda dapat menggabungkan pengalih jaringan jika Anda tidak memiliki cukup port LAN yang tersedia di pemancar Wi-Fi utama Anda.

Jaringan yang Diperluas Secara Nirkabel (802.11n)

Jika Anda tidak dapat membangun jaringan Roaming yang direkomendasikan, Jaringan yang Diperluas Secara Nirkabel adalah opsi terbaik berikutnya.
Untuk membuat Jaringan yang Diperluas Secara Nirkabel, Anda harus meletakkan pemancar Wi-Fi yang diperluas dalam rentang pemancar Wi-Fi utama.

Pertimbangan rentang jaringan yang diperluas

Pada contoh di atas, pemancar Wi-Fi utama ➊ berada di luar rentang nirkabel pemancar Wi-Fi yang diperluas ➋, oleh karena itu, pemancar Wi-Fi yang diperluas tidak dapat menggabungkan atau memperluas jaringan nirkabel. Pemancar Wi-Fi yang diperluas harus dipindahkan ke lokasi di dalam rentang Wi-Fi pemancar Wi-Fi utama.

Catatan penting

Jika pemancar Wi-Fi yang diperluas lainnya ➋ditempatkan di antara pemancar Wi-Fi utama ➊ dan pemancar Wi-Fi yang diperluas ➌, pemancar Wi-Fi yang diperluas ➌tidak akan mengizinkan klien untuk menggabungkannya. Semua pemancar Wi-Fi yang diperluas harus dalam rentang langsung pemancar Wi-Fi utama

WDS (802.11g)

Wireless Distribution System (WDS) adalah metode yang digunakan untuk memperluas rentang pemancar Wi-Fi AirPort Extreme 802.11a/b/g dan AirPort Express 802.11a/b/g. WDS didukung oleh Utilitas AirPort 5.5.2 atau versi yang lebih baru.
WDS memungkinkan Anda mengatur tiap pemancar Wi-Fi dengan salah satu dari ketiga cara berikut:
➊ WDS utama (Pemancar Wi-Fi utama)
➋Relai WDS
➌ WDS jarak jauh
Pemancar utama WDS ➊tersambung ke internet dan membagi koneksinya dengan pemancar relai WDS dan WDS jarak jauh.
Pemancar relai WDS ➋ membagi koneksi internet pemancar utamanya dan juga akan merelai koneksi ke pemancar jarak jauh WDS.
Pemancar jarak jauh WDS ➌ hanya membagi koneksi internet pemancar utama WDS, secara langsung jika dalam rentang langsung, atau melalui relai WDS.
Ketiga konfigurasi pemancar (WDS utama, WDS jarak jauh, dan relai WDS) dapat membagi koneksi internet pemancar Wi-Fi utama WDS dengan komputer klien secara nirkabel, atau melalui koneksi Ethernet jika komputer klien tersambung ke pemancar melalui Ethernet.
Saat Anda mengatur pemancar di WDS, Anda harus mengetahui ID AirPort dari tiap pemancar. ID AirPort, juga dikenal sebagai alamat Media Access Controller (MAC), dicetak di label di bagian bawah AirPort Extreme Base Station di samping simbol AirPort, dan di samping adaptor daya AirPort Express Base Station.
Catatan: Sebagai relai, pemancar Wi-Fi harus menerima data dari satu pemancar Wi-Fi, mengemasnya kembali, mengirimkannya ke pemancar Wi-Fi lain, dan sebaliknya. Metode ini secara efektif memotong hasil lebih dari setengah. Pemancar Wi-Fi 802.11a/b/g hanya dapat digunakan dengan cara ini di area yang tidak ada opsi lain, dan jika hasil yang lebih tinggi tidak penting`.

Langkah untuk menambahkan pemancar Wi-Fi ke Jaringan AirPort Anda

Untuk petunjuk khusus mengenai perluasan rentang tipe jaringan yang Anda pilih, pilih dari daftar berikut:

Macam Macam Alat Wifi

Macam-Macam Perangkat/Hardware pada Jaringan Wi-Fi

Sekarang kita akan mempelajari tentang hardware-hardware yang biasanya digunakan untuk membangun sebuah jaringan Wi-Fi. Hardware Wi-Fi dari sisi arsitektur penggunanya dibagi menjadi dua, yaitu:

Server Hardware
Server hardware yaitu hardware yang digunakan para penyedia layanan koneksi internet berbasis Wi-Fi untuk memberikan pelayanan koneksi internet kepada para pengguna. Berikut ini macam-macam perangkat Wi-Fi yang biasa digunakan sebagai server atau penyedia layanan adalah:

Access Point
Prinsip kerja Access Point pada prinsipnya mirip dengan cara kerja Switch Hub yang biasa terdapat pada topologi LAN namun memiliki perbedaan pada media koneksinya. Pada Switch Hub masih menggunakan kabel UTP sedangkan pada Access Point sudah menggunakan gelombang radio atau lebih dikenal dengan wireless (nirkabel).

Wireless Router
Cara kerja Wireless Router lebih kompleks daripada cara kerja access point. Cara kerja access point hanya menyebarkan suati titik hotspot kepada para pelanggan melalui gelombang radio, sementara wireless router juga dapat berfungsi sebagai router, ip forwarder, ip filter, dan lain sebagainya.

Wireless Repeater
Repeater pada prinsipnya berfungsi sebagai penguat sinyal radio yang dipancarkan oleh access point atau wireless router. Repeater sering digunakan saat jangkauan sinyal dari access point atau wireless router yang anda gunakan tidak lagi mencukupi.



Client Hardware
Client hardware yaitu hardware yang harus dimiliki oleh pengguna untuk dapat mengakses jaringan komputer berbasis Wi-Fi. Berikut ini ada beberapa perangkat Wi-Fi untuk Client:

Wi-Fi PCI
Wi-Fi PCI adalah varian perangkat Wi-Fi yang biasa dipasang pada komputer desktop.

Wi-Fi USB
Wi-Fi USB adalah varian dari perangkat USB yang biasa dipasang pada komputer desktop, notebook, netbook, dan perangkat sejenis. Varian perangkat Wi-Fi ini bisa dikatakan sebagai varian perangkat Wi-Fi yang penggunanya paling fleksibel.

Wi-Fi PCMCIA
Wi-Fi PCMCIA adalah varian perangkat Wi-Fi yang biasa dipasang pada laptop atau notebook.

Wi-Fi Compact Flash
Wi-Fi Compact Flash adalah varian dari perangkat Wi-Fi yang dapat digunakan di hampir semua perangkat gadget. Misal anda mempunyai PDA dengan slot Wi-Fi eksternal. Dengan menggunakan Wi-Fi Compact Flash, anda sudah dapat melakukan akses internet wireless. Wi-fi Compact Flash dapat juga digunakan pada notebook, netbook, dan lain sebagainya.

Sejarah Wi-Fi,pengertian, dan perkembangannya








Wi-Fi

Pengertian

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya


Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.Quote:Spesifikasi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

* 802.11a* 802.11b* 802.11g* 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

* Channel 1 - 2,412 MHz;* Channel 2 - 2,417 MHz;* Channel 3 - 2,422 MHz;* Channel 4 - 2,427 MHz;* Channel 5 - 2,432 MHz;* Channel 6 - 2,437 MHz;* Channel 7 - 2,442 MHz;* Channel 8 - 2,447 MHz;* Channel 9 - 2,452 MHz;* Channel 10 - 2,457 MHz;* Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.


Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002

Sejarah



Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.

Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.



Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002Quote:Sejarah



Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.

Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.



Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.